Kian hari kian banyak saja orang
yang mengeluh tentang peliknya hidup ini.
Tak jarang pula kita menyaksikan sebagian besar dari kita merasakan
bosan dan jenuh dalam mengarungi hidup ini. Dan salahsatu penyebab dari
persoalan di atas adalah banyaknya permasalahan yang kita hadapi dalam hidup
ini. Mulai dari masalah ekomoni, pendidikan, musibah, serta permasalahan
tingginya harga sembako, dan lain sebagainya.
Tetapi jika kita telaah lebih dalam
lagi, maka penyebab kejenuhan dan keluhan kita tentang hidup ini adalah
dikarenakan kurangnya pemahaman kita tentang tujuan Allah menciptakan kita.
Sehingga rasa syukur tak dapat hadir di hati kita. Persoalan inilah yang
akhirnya membuat kita gelisah karena sedikit sekali di antara kita yang
menyadarinya.
Tujuan
Allah Ta’ala Menciptakan Manusia
“Tidaklah
Ku ciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku” (QS:
Az-Zariyat:56)
Singkat
tetapi tegas dan jelas sekali ayat di atas. Dan tahulah kita sekarang bahwa tujuan dari kehidupan ini tak
lain adalah untuk beribadah kepada Tuhan
yang telah menciptakan kita yakni Allah SWT. Dengan kata lain, ayat ini
menuntut kita untuk terus melakukan kebaikan di muka bumi ini.
“Wahai
orang-orang yang beriman! Rukuklah, sujudlah, dan sembahlah Tuhanmu; dan
berbuatlah kebaikan agar kamu beruntung.” Demkian perintah Allah SWT dalam
Surah Al Hajj ayat 77.
Perkara
penting yang harus kita ketahui setelah mengetahui
tujuan dari hidup ini adalah menyadari bahwa hidup tidak akan luput dari ujian
dan permasalahan. Sebab Allah Ta’ala berfirman “Ataukah kamu mengira bahwa kamu
akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) seperti (yang dialami)
orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan,
dan diguncang (dengan berbagai cobaan), sehingga Rasul dan orang-orang yang
beriman bersamanya berkata, “Kapankah datang pertolongan Allah?” ingatlah bahwa
pertolongan Allah itu dekat.” (QS:2:214)
Al-Qur’an, sebaik-baik pedoman dan
solusi segala persoalan hidup
Betapa
Maha Bijaksananya Allah SWT yang telah menciptakan kita dengan sebaik-baik
bentuk. Allah yang memberikan kita ujian sebagai wasilah kita menuju
keridhoanNya, Allah pula yang menyediakan pedoman pada kita agar kita tidak
tersesat dalam melangkah. Yakni Al-Qur’anul Karim. Sebagaimana Firman Allah Ta’ala
“(Al- Qur’an) ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum
yang meyakini.” (QS: Jaasiyah:20)
Contoh, ketika kita merasa kesulitan
dari segi ekonomi, maka Al-Qur’an mengingatkan kita “… siapakah yang memberi
rezeqi kepadamu dari langit dan bumi, atau siapakah yang kuasa (menciptakan)
pendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari
yang mati, dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup, dan siapakah yang
mengatur segala urusan? Maka mereka menjawab “Allah” Maka katakanlah, ‘Mengapa
kamu tidak bertaqwa?’” (QS:Yunus:31)
Ketika kegelisahan bersemayam dalam
hati kita, Al-Qur’an memberikan solusi pada kita “(Yaitu) orang-orang yang
beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya
dengan mengingat Allah hati menjadi tenang.” (QS:Ar-Ra’d:28)
Ketika sepasang suami istri cemas
karena belum juga dikaruniai anak, maka ingatlah kisah Ibrahim ‘Alaihissalam
yang mendapatkan anak di usia tua kemudian berkata “Segala puji bagi Allah yang
telah menganugerahkan kepadaku di hari tuaku Isma’il dan Ishaq. Sungguh,
Tuhanku benar-benar Maha Mendengar (memperkenankan) doa.
Dan ketika musibah dan ujian tak
henti-henti menimpa kita, maka ingatlah bahwa Allah SWT telah berulang kali
menjelaskan di dalam Al-Qur’an bahwa hidup adalah ujian.
“Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu
dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan.
Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” (QS:2:155)
Dapat
kita tarik kesimpulan bahwa Al-Qur’an telah begitu sempurna memberikan solusi
dari segala jenis permasalahan yang kita temui dalam hidup ini. Tetapi yang
menjadi pertanyaan sudahkah kita kembalikan setiap permasalahan kita kepada
Al-Qur’an?
Jadi
jelaslah sekarang bahwa makna hidup sesungguhnya adalah mensyukuri setiap hal
yang terjadi di dalamnya serta terus melakukan ibadah kepadaNya. Sebab tidak
ada masalah yang tidak ada solusinya selagi kita bertaqwa dan memahami konsep
tawakal yang sesungguhnya. Karena “Harta dan anak-anak adalah perhiasaan
kehidupan dunia tetapi amal kebajikan yang terus-menerus adalah lebih baik
pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan.” (QS:Al-Kahfi:46)
Berkaitan
dengan kehidupan dunia Rasulullah SAW bersabda: “Tidaklah dunia bila
dibandingkan dengan akhirat kecuali hanya semisal seorang dari kalian
memasukkan sebuah jarinya ke dalam lautan Maka hendaklah ia melihat apa yang
dibawa oleh jari tersebut ketika diangkat.” (HR. Muslim)
Keluhan
tak akan keluar dari bibir kita ketika kita benar-benar memahami bahwa
kedudukan kita di dunia ini tak lain adalah sebagai seorang hambaNya yang sudah
selayaknya meninggkatkan ketaqwaan serta mengembalikan setiap masalah hanya
kepada sang pemberi masalah itu sendiri yakni Allah ‘Azza Wa Jalla. Dan mari
kita merenungkan firman Allah pada surah Al-Imron:185 agar kita istiqomah
didalam menjalankan ketaqwaan dan menjauhi segala ma’siat.
“Setiap
yang bernyawa pasti akan merasakan mati. Dan hanya pada hari kiamat sajalah
diberikan dengan sempurna balasanmu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan
dimasukkan ke surge, sungguh dia memperoleh kemenangan. Dan kehidupan dunia
hanyalah kesenangan yang memperdaya.”
Terakhir
mari kita memusahabah diri kita, sudahkah kita memamahi makna hidup
sesungguhnya dan semoga Allah Ta’ala mengistiqomahkan kita di atas jalanNya
yang haq. Allahumma Aamiin. Wallahu A’lam bishshowwab.