Jumat, 20 Juli 2012

YA AKHII.... JANGAN JAUHKAN KAMI DARI ROBB KAMI


"Tidaklah aku tinggalkan sepeninggalku fitnah (cobaan) yang lebih berbahaya bagi kaum laki-laki daripada (fitnah) wanita . (HR. Bukhory-Muslim)" 





Bismillaahirrohmanirrahim........

# Kisah: Seorang akhwat meng-sms temannya:

"Ukhti.... tolongin ana, sudah 2 hari ini ana menangis karena ana terus teringat sama dia, ana bingung.... ana tau ini salah, tapi......" 

Akhowatiii fillah.... 
pernahkah kamu berada di posisi akhwat tersebut????
Ya... pasti sebagian dari kita pernah merasakannya.
Lalu mengapa hal ini bisa terjadi...?????

Hadits di atas menunjukkan bahwa wanita adalah fitnah terbesar bagi ikhwan, namun ternyata di sisi lain ternyata ikhwan pun menjadi fitnah bagi akhwat. 

Bagaimana bisa????

Ya Ikhwah..... ingatlah bahwa wanita juga memiliki perasaan dan hawa nafsu.

As-syaukani berkata:
"Sebabnya adalah lelaki senang kepada wanita karena demikianlah ia telah diciptakan-memiliki kecondongan  kepada wanita. Demikian juga, karena sifat yang telah dimilikinya, berupa syahwat untuk menikah. Demikian juga, wanita senang kepada lelaki karena sifat-sifat alami dan naluri yang telah tertancap dalam dirinya. oleh karena itu, setan menemukan sarana untuk mengobarkankan syahwat yang satu kepada yang lainnya. Sehingga terjadilah kemaksiatan."
(Nailul Autho, 9:231)

Duhai akhowat... betapa hati kita begitu lembut 
dan dengan mudahnya ia akan luluh
maka dari itu mari kita jaga agar ia tetap kokoh dalam keimanan

Kepadamu ikhwan...
Jangan luluhkan hati kami dengan taujih-taujihmu 
yang sebenarnya lebih bermanfaat untuk orang yang lebih membutuhkannya 

Kepadamu ikhwan....
Jangan hancurkan keistiqomahan kami dengan sms semangat yang kau kirim 
yang sebenarnya lebih tepat kau kirimkan pada teman ikhwan seperjuanganmu 

Sadarilah duhai ikhwah.....
bahwa sms pun bagian dari kholwat yang memungkinkan kita terjerumus dalam zina. Waiyyadzubillahi min dzalik....

Bukankah ada 4 pintu menuju perzinahan.

Pertama, al-Lahazhat (pandangan mata). Ini merupakan gerbang utama menuju zina. Orang yang melepaskan pandangannya tanpa kendali, bisa terjerumus pada jurang kebinasaan. Dalam musnad Imam Ahmad, di riwatkan dari Rasulullah Shollallahu 'alaihi wasallam: “Pandangan itu adalah panah beracun dari panah-panah  iblis. Barang siapa yang memalingkan pandanganya dari kecantikan wajah seorang wanita, maka Allah akan memberikan di hatinya kelezatan sampai hari kiamat.” 

Kedua, al-Khatharat (khayalan). Dari sinilah lahirnya keinginan untuk melakukan sesuatu yang akhirnya berubah menjadi sesuatu yang bulat. Siapa yang mampu mengendalikan pikiran yang melintas di benaknya, niscaya ia mampu mengendalikan diri dan nafsunya. Sebaliknya, orang yang tak bisa mengendalikan pikiranya, hawa nafsunyalah yang berbalik menguasainya. Pikiran itu akan terus melintas dalam benak dan hati seseorang. Sehingga akhirnya akan menjadi angan-angan tanpa makna. Orang yang paling buruk cita-citanya dan paling hina adalah orang yang merasa puas dengan angan-angan kosong. Dia pegang angan-angan itu untuk dirinya dan dia pun merasa bangga dan senang. Padahal, angan-angan kosong adalah modal orang-orang pailit dan dagangan para pengangguran serta makanan pokok bagi jiwa yang kosong

Ketiga, al-Lafazhat (kata-kata atau ucapan). Kalau ingin memngetahui apa yang di dalam hati seseorang, maka lihatlah ucapannya. Ucapan itu akan menjelaskan apa yang ada di dalam hati seseorang. Yahya bin Mu’adz memaparkan, hati bagaikan panci yang sedang menggedok apa yang ada di dalamnya. Lidah bagaikan gayungnya. Perhatikanlah seseorang saat dia berbicara. Lidah orang itu sedang menciduk apa yang ada di dalam hatinya, manis atau tawar atau asin. Nabi  Shollallahu 'alaihi wasallam pernah di Tanya tentang hal yang paling banyak memasukan orang ke dalam neraka. Beliau menjawab, “Mulut dan kemaluan,” (HR At-Tirmidzi)

Keempat, al-Khatahwat (langkah kongkret dalam suatu perbuatan). Ini merupakan ujung dari ketiga langkah tersebut di atas. Mata yang sudah terbiasa melihat kemaksiatan akan melahirkan angan-angan kosong. Khayalan akan melahirkan kata-kata yang jorok dan gosip murahan. Semua itu berakhir dengan tindakan konkret berupa perzinaan, pergaulan bebas dan seabrek perilaku maksiat lainnya.
Perilaku zina tak semata terjadi ketika dua alat kelamin bertemu. Semua anggota tubuh berpeluang untuk melakukan zina. Dari Abu Hurairah Rasulullah Shollallahu 'alaihi wasallam bersabda : “Sesungguhnya Allah telah menetapkan bagi anak cucu Adam bagian dari zina, yang ia pasti mengetahuinya. Zina mata berupa pandangan, zina lisan berupa ucapan, jiwa yang menginginkan dan mengharap. Dan kemaluan yang membenarkan atau mendustainya,” (Muttafaqun ‘alaihi).


Kepadamu Ikhwan.....
perhatikanlah kembali kata-katamu sebelum engkau mengatakannya 
sebab kami seringkali berpikir dengan hati 

Kepadamu ikhwan....
jauhi kami jika tak ada keperluan mendesak 
sebab kami tak ingin menjadi jauh dengan Robb kami 

Kepadamu akhwat dan ikhwan (Ikhwah)
Mari kita saling membantu dalam menjaga hati....
Sebab setan senantiasa mengintai kita.....

Duhai ikhwan...
Allah Ta'ala telah menganugerahkan jalan yang halal untuk kita 
Maka sebelum kau halal untukku, pegang teguh syari'atmu 
dan bersabarlah  dalam penantianmu.....



"Dan orang-orang yang belum mampu untuk menikah hendaklah menjaga kesucian dirinya sampai Allah menjadikan mereka mampu dengan karunia-Nya." (QS. An-Nur:33)

Wallaahu Ta'ala A'lam Bishshowwab











Tidak ada komentar:

Posting Komentar