Judul :
10 Bersaudara Bintang Al-Qur’an
Pengarang :
Izzatul Jannah, Irfan Hidayatullah
Tahun :
Cetakan keempat, Juni 2010
Penerbit :
Arkan Leema
ISBN :
9786028096911
MEMBANGUN
KELUARGA QUR’ANI
Menghafal
Al-Qur’an bukanlah memang bukanlah hal yang mudah. Bahkan mayoritas dari kita
menganggap mustahil untuk bias menghafalkannya secara keseluruhan, mengingat
banyaknya surat yang termaktub di dalamnya, terlebih lagi jumlah ayat yang
terbilang banyak dari setiap surat. Belum lagi persoalan banyaknya kalimat yang
nyaris sama dan berulang-ulang, dan juga permasalahan tajwid dan cara
pelafalan. Sedikit saja salah dalam melafalkannya, maka itu akan berakibat
fatal, karena sudah memiliki makna yang berbeda. Bisa jadi maknanya baik, bias
pula menjadi buruk. Inilah sekelumit persoalan yang terlintas dalam benak kita
ketika membahas soal menghafal Al-Qur’an. Tetapi benarkah demikian?
Buku ’10 Bersaudara Bintang
Al-Qur’an’ ini hadir sebagai jawaban persoalan di atas. Dalam buku ini tersaji kisah pasangan H.
Mutamimul ‘Ula, S.H dan Dra. Hj. Wirianingsih yang berhasil mendidik dan
menjadikan anak-anaknya mejadi seorang penghafal Al-Qur’an atau yang biasa
disebut hafizh. Tentu tidak mudah
bagi kedua pasangan ini menjadikan kesepuluh anaknya menjadi pengahafal
Al-Qur’an.
Disebutkan pula dalam buku ini,
bahwa diperlukan keyakinan dan tekad yang kuat untuk bisa membangun keluaraga
yang cinta terhadap Al-Qur’an terlebih
menghafalkannya. H. Mutamimul ‘Ula selaku kepala rumah tangga tentunya memiliki
aturan-aturan yang harus ditaati oleh anaknya-anaknya. Di samping itu, kedua
pasangan ini juga punya tekad yang kuat dalam membangun keluarga Qur’ani.
Terlihat dari segi kediaman mereka. Mereka tidak membenarkan ada televisi di
rumah mereka, hal ini agar hafalan mereka senantiasa terjaga dengan baik.
Pada awalnya, kesepuluh anak mereka
mengakui bahwa peraturan-peraturan yang ada di rumah terlalu berat, tetapi
seiring berjalannya waktu dan berkembangnya pemahaman mereka tentang pentingnya
menghafal Al-Qur’an, mereka menjadi senang dan menanggap bahwa menjadi seorang hafizh adalah suatu kebutuhan. Terbukti
mereka tak hanya berprestasi di bidang agama saja tetapi juga dibidang ilmu
pengetahuan dan lainnya.
Buku terbitan Arkanleema ini juga
memuat profil 10 bersaudara ini. Pertama, Afzalurahman Assalaam, Mulai
mengahfal sejak usia 5 tahun dan kini sudah hafal 30 juz Kedua, Faris Jihady Hanifa,
mengahafal 30 juz dalam waktu 2 tahun 10 bulan ketika berusia 9,5 tahun. Ketiga
Maryam Qonitat, ia mulai menghafal ketika usia 6 tahun, dan kini ia sudah hafal
30 juz. Disusul anak keempat bernama Scientia Afifa Taibah yang sudah hafal 26
juz dan mulai mengahafal ketika usianya 5 tahun. Kemudian yang kelima adalah
Ahmad Rasikh ‘ilmi mulai menghafal sejak usia 5 tahun dan kini hafal 15 juz.
Ismail ghulam Halim adalah anak keenam yang hafal 16 juz. Selanjutnya Yusuf
Zaim Hakim, kini sudah hafal 6 juz. Dan yang kedelapan adalah Muhammad Syaihul
Basyir, ia juga sudah menyelesaikan hafalannya sebanyak 30 juz. Dan tak kalah
juga dengan kedua putra putri terakhir mereka, Hadi dan Hammaty yang kini sudah
hafal 2 juz.
Menariknya lagi, buku ini juga
menyajikan bagaimana trik mendidik anak dan membinakeluarga Qur’ani. Selain
itu, jika Anda juga berminat menjadi penghafal Al-Qur’an, buku ini hadir
memberikan jurus jitu agar Anda bisa menjadi hafizh.
Casino Site Review | Exclusive | Lucky Club Live
BalasHapusOur Casino site has a lot of betting options and a variety of sports luckyclub and games. You can also get a no deposit bonus, free spins and much more.