Jumat, 18 Mei 2012

RESENSI BUKU




Judul               : 10 Bersaudara Bintang Al-Qur’an
Pengarang       : Izzatul Jannah, Irfan Hidayatullah
Tahun              : Cetakan keempat, Juni 2010
Penerbit           : Arkan Leema
ISBN               : 9786028096911

MEMBANGUN KELUARGA QUR’ANI

         Menghafal Al-Qur’an bukanlah memang bukanlah hal yang mudah. Bahkan mayoritas dari kita menganggap mustahil untuk bias menghafalkannya secara keseluruhan, mengingat banyaknya surat yang termaktub di dalamnya, terlebih lagi jumlah ayat yang terbilang banyak dari setiap surat. Belum lagi persoalan banyaknya kalimat yang nyaris sama dan berulang-ulang, dan juga permasalahan tajwid dan cara pelafalan. Sedikit saja salah dalam melafalkannya, maka itu akan berakibat fatal, karena sudah memiliki makna yang berbeda. Bisa jadi maknanya baik, bias pula menjadi buruk. Inilah sekelumit persoalan yang terlintas dalam benak kita ketika membahas soal menghafal Al-Qur’an. Tetapi benarkah demikian?

            Buku ’10 Bersaudara Bintang Al-Qur’an’ ini hadir sebagai jawaban persoalan di atas.  Dalam buku ini tersaji kisah pasangan H. Mutamimul ‘Ula, S.H dan Dra. Hj. Wirianingsih yang berhasil mendidik dan menjadikan anak-anaknya mejadi seorang penghafal Al-Qur’an atau yang biasa disebut hafizh. Tentu tidak mudah bagi kedua pasangan ini menjadikan kesepuluh anaknya menjadi pengahafal Al-Qur’an.

            Disebutkan pula dalam buku ini, bahwa diperlukan keyakinan dan tekad yang kuat untuk bisa membangun keluaraga yang cinta  terhadap Al-Qur’an terlebih menghafalkannya. H. Mutamimul ‘Ula selaku kepala rumah tangga tentunya memiliki aturan-aturan yang harus ditaati oleh anaknya-anaknya. Di samping itu, kedua pasangan ini juga punya tekad yang kuat dalam membangun keluarga Qur’ani. Terlihat dari segi kediaman mereka. Mereka tidak membenarkan ada televisi di rumah mereka, hal ini agar hafalan mereka senantiasa terjaga dengan baik.

            Pada awalnya, kesepuluh anak mereka mengakui bahwa peraturan-peraturan yang ada di rumah terlalu berat, tetapi seiring berjalannya waktu dan berkembangnya pemahaman mereka tentang pentingnya menghafal Al-Qur’an, mereka menjadi senang dan menanggap bahwa menjadi seorang hafizh adalah suatu kebutuhan. Terbukti mereka tak hanya berprestasi di bidang agama saja tetapi juga dibidang ilmu pengetahuan dan lainnya.

            Buku terbitan Arkanleema ini juga memuat profil 10 bersaudara ini. Pertama, Afzalurahman Assalaam, Mulai mengahfal sejak usia 5 tahun dan kini sudah hafal 30 juz Kedua, Faris Jihady Hanifa, mengahafal 30 juz dalam waktu 2 tahun 10 bulan ketika berusia 9,5 tahun. Ketiga Maryam Qonitat, ia mulai menghafal ketika usia 6 tahun, dan kini ia sudah hafal 30 juz. Disusul anak keempat bernama Scientia Afifa Taibah yang sudah hafal 26 juz dan mulai mengahafal ketika usianya 5 tahun. Kemudian yang kelima adalah Ahmad Rasikh ‘ilmi mulai menghafal sejak usia 5 tahun dan kini hafal 15 juz. Ismail ghulam Halim adalah anak keenam yang hafal 16 juz. Selanjutnya Yusuf Zaim Hakim, kini sudah hafal 6 juz. Dan yang kedelapan adalah Muhammad Syaihul Basyir, ia juga sudah menyelesaikan hafalannya sebanyak 30 juz. Dan tak kalah juga dengan kedua putra putri terakhir mereka, Hadi dan Hammaty yang kini sudah hafal 2 juz.

            Menariknya lagi, buku ini juga menyajikan bagaimana trik mendidik anak dan membinakeluarga Qur’ani. Selain itu, jika Anda juga berminat menjadi penghafal Al-Qur’an, buku ini hadir memberikan jurus jitu agar Anda bisa menjadi hafizh. 


1 komentar:

  1. Casino Site Review | Exclusive | Lucky Club Live
    Our Casino site has a lot of betting options and a variety of sports luckyclub and games. You can also get a no deposit bonus, free spins and much more.

    BalasHapus