“Yaa Muqollibal quluub, tsabbit
qolbii ‘ala diinika” (HR. Ahmad dan At-Tirmidzi)
Siapapun di antara kita pastilah
ingin terus istiqomah di atas jalan yang haq. Namun permasalahan istiqomah
memang bukanlah perkara yang mudah, butuh perjuangan ekstra untuk bisa
mewujudkannya. Sebab kita manusia selalu lebih cenderung pada keburukan. Maka
tak salah jika kita mengamalkan doa yang di ajarkan oleh Rasullah SAW di atas.
Karena beliau pun senantiasa mengamalkannya, hal ini menunjukkan bahwa tak
seorang pun dari kita dapat memastikan bahwa kita akan terus istiqomah di atas
iman dan islam.
Terkait masalah istiqomah, Rasullah
SAW pernah didatangi oleh seorang lelaki, kemudian lelaki itu bertanya: “Wahai
Rasullah, katakanlah kepadaku satu ungkapan tentang Islam, yang saya tidak
memintanya kepada seorang pun kecuali kepadamu.” Rasullah SAW bersabda
“Katakanlah, ‘Aku beriman kepada Allah, kemudian istiqomahlah’”. (HR. Muslim)
Lagi-lagi kita kembali diingatkan
bahwa istiqomah adalah perkara yang urgen. Lalu hal apa saja yang dapat membuat
kita istiqomah hingga akhir hayat kita. Berikut jawabannya:
1.
Mengikhlaskan
niat dan amalan hanya kepada Allah Ta’ala
Niat
adalah suatu perkara yang harus senantiasa kita perbaiki dalam tiap perbuatan
kita, karena niat dapat berubah sewaktu-waktu. Suatu amal itu bernilai baik
atau buruk tergantung dari niatnya. Di sinilah kita sebagai seorang hamba
dituntut untuk senantiasa memurnikan niat hanya untuk Allah ta’ala dengan
tujuan agar mendapatkan ridho dariNya.
“Padahal
mereka hanya diperintah menyembah Allah dengan ikhlas menaatiNya semata-mata
karena (menjalankan) agama.” (QS. Al-Bayyinah: 5)
2.
Mengikuti
sunnah Rasullah SAW
Yang
dikatakan istiqomah adalah istiqomah dalam hal kebaikan sebagaimana yang telah
dicontohkan oleh Rasullah SAW, jadi bukan disebut istiqomah jika kita tekun
mengamalkan amalan yang tidak diajarkan oleh Rasullah SAW.
Dari
Abu narjih, Al ‘Irbad bin sariyah Radhiallhu ‘anhu ia berkata: ‘”Rasulullah
telah memberi nasehat kepada kami dengan satu nasehat yang menggetarkan hati
dan membuat airmata bercucuran”, kami bertanya ‘Wahai Rasullah, nasehat itu
seakan-akan nasehat dari orang yang akan berpisah selamanya (meninggal), maka
berilah kami nasehat’, Rasulullah bersabda “Saya memberi nasehat kepadamu agar
tetap bertaqwa kepada Allah yang Maha Tinggi lagi Maha Mulia, tetap mendengar
dan ta’at meskipun yang memerintahmu seorang hamba sahaya (budak). Sesungguhnya
barangsiapa di anatara kalian masih hidup niscaya akan menyaksikan banyak perselisihan.
Karena itu berpeganglah pada sunnahku dan sunnah Khulafaur Rasyidin yang lurus
dan gigitlah dengan gigi geraham kalian. Dan jauhilah olehmu hal-hal yang baru
karena sesungguhnya semua bid’ah itu sesat. “ (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi)
3.
Menuntut
ilmu syar’i dan sering duduk di Majelis ilmu
Keistiqomahan
akan lahir apabila kita sering duduk di majelis ilmu bersama dengan orang-orang
sholih. Sebab hanya di majelis ilmulah kita menemukan wajah-wajah para perindu
surga, dengan begitu keinginan untuk terus berlomba-lomba dalam kebaikan akan
hadir dengan sendirinya. Rasullah SAW bersabda:
“Apabila
kamu melewati taman-taman surga, mak minumlah sampai puas”, para sahabat
bertanya “Ya Rasulullah, apa yang dimaksud dengan taman-taman surga itu?” Rasul
menjawab “Majelis-majelis ilmu.” (HR. Thabrani)
4.
Berteman
dengan orang yang baik akhlaknya (sholih)
“Seseorang
berada di atas agama sahabat karibnya, maka hendaklah salah seorang dari kalian
memperhatikan siapakah yang menjadi sahabat karibnya.” (HR. Abu Dawud dan
At-Tirmidzi)
Memilih
teman dekat adalah prioritas utama dalam Islam, sebab seorang teman sangat
berpengaruh untuk kita, maka hendaklah kita hanya berteman dengan orang-orang
yang baik akhlaknya. Yang senantiasa bisa memberikan teladan yang baik pada kita,
senantiasa mengingatkan kita akan kebaikan, karena merekalah sebaik-baik teman.
5.
Meninggalkan
Ma’siat
Ketika melakukan suatu kejahatan
(ma’siat) maka pada hakikatnya akan tercipta satu noda di hati kita. Dan noda
tersebut akan terus bertambah seiring dengan seringnya kita melakukan ma’siat
hingga lambat laun hati kita menjadi pekat. Demikianlah perumpaan orang yang
berma’siat. Hati menjadi sulit menerima hidayah dan dengan begitu ia akan jatuh
pada kefuturan sebab tak ada lagi lentera dalam hatinya. Maka salah satu kunci
istiqomah adalah meninggalkan ma’siat dan bertaubat dengan sebenar-benar taubat
kepada Allah ta’ala.
“Wahai orang-orang yang beriman!
Bertaubatlah kepada Allah dengan sebenar-benar taubat, mudah-mudahan Tuhan kamu
akan menghapus kesalahan-kesalahan kamu dan memasukkan kamu kedalam surga yang
mengalir di bawahnya sungai-sungai.” (QS:66:8)
6.
Perbanyak
Tahajud
Sepertiga malam adalah waktu paling
berharga karena di saat itulah Allah turun ke bumi dan mengabulkan permohonan
hambaNya yang sungguh-sungguh. Maka bruntunglah orang-orang yang senantiasa
menegakkan sholat Tahajud karena ia akan menjadi suatu lentera yang dapat
menjaga keimanan seorang muslim.
“Mereka sedikit sekali tidur pada waktu
malam”. (QS:51:17)
Dan mari kita berdoa semoga kita
senantiasa menjadi hamba yang istiqomah di atas DienNya yang haq. Wallahu
A’lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar