Judul
: Sebulan Hafal Al-Qur’an
Pengarang
: Ir. Amjad Qasim
Penerbit
: Zamzam
Tahun
Terbit : Cetakan kedua, Agustus 2010
Tebal
: 132 halaman
ISBN : 978-602-96193-9-3
JURUS JITU MENGHAFAL AL-QUR’AN
Bagaimana pun kesibukan dan
kemampuan Anda, Anda adalah calon penghafal Al-Qur’an
(Ir. Amjad Qasim)
Sebagian besar dari kita umat Islam
pastilah memiliki keinginan yang kuat untuk bisa menghafalkan Al-Qur’an, sebab ada
sebuah hadits riwayat Baihaqi yang mengatakan bahwa orang yang paling mulia
adalah mereka para penghafal Al-Qur’an atau biasa disebut dengan hafizh.
Menghafal. Sungguh bukanlah perkara
mudah bagi sebagian besar kita. Sering pula kita merasa bahwa menghafal itu
adalah persoalan yang pelik lagi membosankan. Karena di balik keinginan kuat
kita untuk bisa mengahafal, ada rasa pesimis yang mendalam. Pesimis akan
kemampuan otak kita yang terbatas. Padahal Allah swt sudah menganugerahkan pada
kita kapasitas otak yang luar biasa.
Prof. Mark Ruzenzan dari Universitas
California, bertahun-tahun melakukan riset tentang kapasitas yang dimiliki
ingatan manusia. Ia menemukan bahwa kapasitas memori manusia sangat besar
sekali dan tak seorang pun mampu menghitungnya. Dan otak manusia itu mampu
melakukan 400 juta proses perhitungan setiap menit. Tidak hanya itu, otak manusia
juga ternyata mampu memproses hingga 30 milyar informasi di setiap detik.
Dari keterangan di atas, dapat kita
ketahui bahwa kita manusia benar-benar sudah dianugerahkan otak yang istemewa,
maka dapat kita simpulkan bahwa kesulitan dalam mengahafal bukanlah terletak
pada kapasitas otak yang kita miliki, tetapi lebih cenderung pada niat dan
kemauan kita dalam melaksanakannya.
Buku ‘Sebulan Hafal Al-Qur’an’ hadir
untuk memberikan solusi berbagai macam perkara sulitnya dalam menghafalkan
Al-Qur’an. Dalam buku ini, Ir. Amjad Qasim membagikan jurus-jurus jitunya agar
kita dapat menghafalkan Al-Qur’an dengan mudah dan dalam kurun waktu yang relatif
singkat. Seperti yang telah di paparkan di atas. Niat adalah unsur utama dalam
menghafal. Sebab segala perbuatan itu tergantung pada niatnya. Jadi, hal
pertama yang harus kita perhatikan untuk dapat mengahafalkan Al-Qur’an adalah
niat. Dan tentunya niat yang paling baik adalah niat untuk merengkuh ridha
Allah dan memperoleh pahala dariNya.
Setelah memperbaharui niat, kunci
keduanya adalah sugesti akal. Mungkin kita kerap kali mendengar kalimat “Anda
adalah apa yang Anda pikirkan.” Sama halnya dalam menghafalkan Al-Qur’anul
karim. Kita seolah dituntut untuk bisa berpikir positif, agar segalanya terasa
lebih mudah. Dimulai dengan menuliskannya pada selembar kertas. Tuliskan bahwa
kita mampu untuk menghafalkan Al-Qur’an Dan selain menuliskannya maka kita juga
harus mengucapkannya berulang-ulang. Semakin sering diulang oleh akal sadar, akan
dibenarkan oleh akal batin. Itulah yang disebut dengan sugesti akal.
Selanjutnya, hal yang terpenting
lainnya adalah motivasi diri. Sebab semua orang dikendalikan oleh motivasi yang
mereka tanamkan dalam diri mereka. Salah satu cara untuk meningkatkan motivasi
diri adalah dengan memberikan hadiah pada diri sendiri. Misalnya ketika kita
telah berhasil menghafalkan suatu surah, maka berilah dirimu hadiah berbentuk
barang. Agar semangat tetap membara dalam jiwamu. Selain itu, ada baiknya pula
bila kita meneladani seseorang yang bagi kita dapat memotivasi kita dalam
mengahafal. Dan tak ada sosok teladan yang lebih baik selain Rasullah Saw.
Setelah memantapkan motivasi diri,
langkah selanjutnya adalah manajemen waktu dan menentukan target. Manajemen
waktu adalah salah satu unsur penting dalam menghafal, maka dari itu kita harus
pandai-pandai dalam mengatur waktu kita. Buatlahlah jadwal agenda kita setiap
harinya, selipkan pula jadwal mengahafal dan jumlah ayat yang akan kita
hafalkan dalam setiap harinya. Selain itu, tempat menghafal juga merupakan
faktor pendukung dalam mengahafal, maka dari itu pilihlah tempat yang paling
kondusif , karena kita akan mudah untuk mengahafal jika keadaan di sekitar kita
mendukung.
Dalam buku terbitan zamzam ini,
penulis juga menegaskan bahwa unsur utama yang menentukan kita berhasil atau
tidak dalam menghafal adalah keseriusan kita melakukannya. Diperlukan
kosentrasi dan komitmen yang tinggi di dalamnya. Serta kita dituntut agar kita
sering mengulang-ngulangnya dan hendaknya kita hanya menggunakan satu mushaf
saja dalam menghafal, dengan begitu kita akan lebih mudah dalam mengingat.
Menariknya, penulis juga menyajikan
tips agar hafalan kita tak mudah hilang begitu saja. Salah satunya dengan
mengaplikasikannya dalam sholat, gunakanlah ayat-ayat yang sudah kita hafalkan
di dalam sholat, dan perbanyaklah sholat-sholat sunah. Karena dengan begitu
secara otomatis kita pun akan sering mengulang hafalan kita. Dan agar hafalan
kita tetap lekat dalam ingatan, maka perkuatlah ia dengan doa. Sebab tak ada
sesuatu yang dapat terjadi tanpa seizinNya.
Diharapkan setelah membaca buku ini,
pembaca mendapatkan nutrisi baru yang dapat menyehatkan jiwa Anda calon
penghafal Al-Qur’an. Bahasa yang ringan lagi sitematis, membuat buku ini mudah
dipahami dan dipraktekkan dalam kehidupan. Semoga saya dan Anda dapat menjadi
seorang hafizh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar